Asahan, NusaNEWSTV.com – Wisuda Tahfidzul Qur’an 30 Juz santri dan santriwati Pondok Pesantren Darul Islah Kisaran, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Acara digelar, Selasa (8/10/2024) berlangsung dalam suasana haru dan penuh khidmat di Pondok Pesantren, Jalan Benteng Mutiara Kisaran.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Islah Kisaran Ustadz Wan Salman di acara wisuda mengatakan bahwa wisuda Tahfidzul 30 Juz Qur’an ini merupakan wisuda santri dan santriwati angkatan ke V Tahun 2023-2024. “Semoga para santri dan santriwati penghafal 30 Juz Al Qur’an yang telah diwisuda kelak kedepannya bisa mengembankan ilmu yang telah diperoleh dengan baik di tengah masyarakat. Agar ilmu yang telah dipelajari selama di Ponpes dapat bermanfaat bagi orang banyak,” ujar Ustadz Wan Salman
Suasana menguras rasa keharuan terpancar saat tiga santri putra Tahfidz 30 Juz membawakan nada lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an begitu merdunya. Para tamu dan orang tua santri yang hadir turut larut dalam rasa haru bahagia mendengarkan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan ketiga santri dengan penuh penjiwaan hati hingga berderai air mata. Usai melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Rasa haru bahagia semakin terpancar disaat para santri dan santriwati penghafal Al-Qur’an 30 Juz memakaikan mahkota kepada orang tuanya masing-masing.
Sesi pemakaian mahkota merupakan simbolisme merupakan imbalan oleh Allah SWT di akhirat nanti. Anak yang menghapal Al-Qur’an telah memakaikan mahkota cahaya kepada orang tuanya. Insyaallah kelak bisa menyelamatkan mereka dari panasnya api neraka dan ini sebagai tanda kemuliaan serta keistimewaan bagi para penghafal Al-Qur’an.
Hal itu disampaikan Eyang Hj. Sugiharti Nenek dari santri Tahfidz 30 Juz Al Qur’an Muhammad Ghazi Fashiha Faiz Sa’ad usai acara wisuda di kediamannya pada Minggu (13/10/2024) di Desa Ledong Barat kemarin.
“Santri Tahfidz 30 Juz Al Qur’an merupakan anak yang luar biasa diberikan kelebihan oleh Allah SWT. Ini adalah anugerah dan tidak semua orang bisa menjadi penghafal Al-Quran. Kita bangga punya cucu penghafal Al-Qur’an, apalagi ke-dua orang tuanya sudah tentu sangat bangga sekali memiliki anak yang mampu menghafal Al-Qur’an,” ujar Hajjah Sugiharti.
Sementara itu, orang tua (Ayah) Muhammad Ghazi Fashiha Faiz Sa’ad asal Provinsi Tanjung Pinang Kepulauan Riau Dr H. Suriyadi, SP, MH, Selasa (15/10/2024) sebelum tinggal landas kembali ke Tanjung Pinang kepada wartawan ini dirinya mengungkapkan, segala sesuatu yang telah terjadi adalah ketetapan Allah.
Menghafal Al-Qur’an dalam waktu singkat secara manusiawi itu sangat sulit. Namun, berkat kekuasaan Allah dibukakan pintu hati dan pikiran anak kita, sehingga bisa menghafalkan ayat demi ayat dengan mudah, kata Muhammad Ghazi.
“Saya sebagai orang tua mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Pimpinan Pondok Pesantren Darul Islah Ustadz Wan Salman, para ustadz dan ustadzah serta pengurus Ponpes Pak Arianto dan Bu Leli. Semuanya telah memberikan ilmu dan mendidik anak kami dengan baik. Hanya Allah SWT yang bisa membalas atas kebaikan semuanya”, ungkapnya.
Insyaallah usai menimba ilmu dari Ponpes ini, untuk lebih mendalami isi kandungan Al Qur’an anak kita akan kita kirim ke luar negeri untuk belajar lebih banyak tentang ilmu agama. Baik itu ilmu fiqih, hadist maupun ilmu dakwah agama Islam, ujar Ustadz H.Suriyadi
Hal senada turut dikatakan Ibundanya Sri Reni Handayani, S.Si bahwa ia sangat haru dan bahagia bisa menghadiri wisuda Tahfidz 30 Juz Al Qur’an putranya Muhammad Ghazi Fashiha Faiz Sa’ad. Ini adalah rasa kebanggaan tersendiri bagi saya seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan putra saya
“Tentunya kami sebagai orang tua sangat terharu dan bangga dengan capaian anak kami ini. Karena menghafalkan ayat Al Qur’an dalam masa satu tahun secara manusiawi itu berat, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ini adalah Qadarullah,” ujar Sri Reni.
“Pintu hati dan pikiran anak saya dan mereka yang telah diwisuda dibukakan karena kehendak-Nya. Oleh karena itu kami sangat bersyukur dan juga berterima kasih kepada Pondok Pesantren Darul Islah Kisaran. Yang sudah memfasilitasi anak kami menjadi penghafal Qur’an sebagaimana yang kita impikan bersama selama ini,” tutur Reni penuh haru dan bahagia.
Adapun mereka yang diwisuda 3 santri (putra) dan 5 santriwati (putri ) jumlah semua sebanyak 8 orang Tahfidzul 30 Juz Al Qur’an (1). Muhammad Ghazi Fashiha Faiz Sa’ad asal dari Tanjung Pinang Kepulauan Riau (2) Reihan Akbar asal dari Kota Tanjung Balai Sumatera Utara (3) Risky Akhir Sa’ban Pohan asal dari Padang Sidempuan Sumatera Utara
Selain itu turut diwisuda 5 santriwati penghafal Al-Qur’an 30 Juz lainnya dari Pondok Pesantren Darul Islah Kisaran yaitu 1. Wenny, 2. Syakib, 3. Alya, 4 Lina dan 5. Ema. Kemudian turut diberikan penghargaan kepada para santri dan santriwati penghafal Al Qur’an 5 Juz, penghafal Al-Qur’an 10-20 Juz putra dan putri. (ZN)