Dairi, NusaNEWSTV.com – Pertambahan luas tanaman kopi di Dairi tahun 2019 – 2022 sebanyak 2.783.600 bibit dengan luas 1,756,64 Ha (Hektare), hal itu disampaikan Robot Simanullang, SAB, MAB Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi dalam keterangannya di ruang kerjanya, Rabu (13/3/2024).
Data secara rinci atau detailnya disampaikan Kabid Perkebunan Dedi Tumanggor melalui Kadis tersebut adalah Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi Robot Simanullang, SAB, menyebutkan pertambahan luas tanaman kopi di Dairi pada tahun 2019 dengan luas 270 Ha (hektare) dengan jumlah bibit 432.000. Pada Tahun 2020 dengan luas 940 Ha (hektare) dengan jumlah bibit 1.504.000. Pada Tahun 2021 dengan luas 320 Ha (hektare) dengan jumlah bibit 512.000. Sedangakan pada tahun 2022 dengan luas 226,64 Ha (hektare) dengan jumlah bibit 335.600. Sehingga jumlah keseluruhan 2.783.600 bibit dengan luas 1,756,64 Ha (Hektare).
Namun saat itu Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi itu menyebutkan sudah termasuk itu dari APBN, APBD Propinsi, dari pihak swasta, ada juga dari Perbankkan termasuk seperti dari BI, bahkan yang di tanam masyarakat itu sendiri dalam penanaman kopinya di lokasi mereka.
“Jadi sekali lagi saya sampaikan,bahwa penanaman kopi seperti pemaparan dalam Musrenbang baru-baru ini yang disampaikan bapak Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, ada 2 juta kopi dilakukan penanaman kopi semenjak bapak itu menjabat Bupati, bahkan lebihpun ungkapnya saat itu,”ujarnya.
Pada hari yang berbeda salah satu penggiat kopi atau termasuk salah satu usaha kopi dan mempunyai lahan kopi,punya green hose yaitu Kansiom Pinter Tumangger yang mendapat Sertifikat Kompetensi (Certificate of Competence) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Coffee Barista beberapa tahun lalu mengatakan,bahwa saya juga mendengar langsung apa yang dipaparkan Bupati Dairi Bapak Eddy Keleng Ate Berutu pada Musrenbang RKPD di Balai Budaya Sidikalang, karena kebetulan saya salah satu juga ikut dalam Musrenbang IKM kopi.
Biarlah kita hitung nantinya penghasilan kopi yang dipaparkan bapak Kadis Pertanian itu seperti data jumlah yang disampaikan kepada wartawan,mulai dari sejak penanaman sampai menghasilkan, apalagi penanaman tahun 2019 dan 2020 sudah ada hasilnya (berbuah),”sebut Kansiom Pinter yang pernah salah satu juri dalam perlombaan meracik kopi pada Agustus tahun 2022 lalu, dan dalam perlombaan tersebut saat itu juga dihadiri Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu
Nantilah kita hitung berapa ton perhektar hasilnya pertahun, sebab panen perdana kopi itu ada 2 kali dan itu sudah saya alami walaupun lahan saya sedikit, dan sistim jarak tanampun saya buat sesuai PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 49/Permentan/OT.140/4/2014 PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA KOPI YANG BAIK (GOOD AGRICULTURE PRACTICES /GAP ON COFFEE). Ujar Kansiom Pinter Tumangger yang ikut beberapa kali pelatihan termasuk ke Jember Jawa Timur beberapa bulan yang lau di Puslitkoka.
(Maya S)