Asahan, NusaNEWSTV.com – Adi Chandra Pranata, SH, seorang aktivis di Kabupaten Asahan mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Asahan. Kedatangan aktivis di Kantor Kejari Asahan ini bertujuan melaporkan Kepala Puskesmas Pembantu (Ka Pustu) Desa Huta Padang dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan terkait adanya dugaan penyalahgunaan pengelolaan anggaran dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2024. Kata Chandra didampingi rekannya, Fernando Andy Saputra, Selasa (19/11/2024) di Kisaran.
Menurut Adi, dirinya merasa geram terhadap perilaku petugas Puskesmas yang menolak memberi pinjamkan mobil ambulance kepada salah satu warga Desa Huta Padang yang dalam keadaan kondisi kritis hingga meninggal dunia. Tentu ini merupakan potret buruk soal penanganan kesehatan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh oknum Puskesmas Desa Huta Padang.
“Padahal, kita tau anggaran untuk Puskesmas itu sangatlah besar setiap tahunnya. Lantas, mengapa mereka menjalankan tugasnya tidak menggunakan hati nurani. Oleh karena itu kata dia, hari ini saya secara resmi membuat laporan dilengkapi dengan alat bukti ke Kejaksaan Negeri Asahan,” ujar Chandra panggilan akrabnya.
Lanjutnya lagi, Chandra juga menyayangkan klarifikasi yang disampaikan oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan yang mengatakan saat peristiwa itu pihak Puskesmas Desa Huta Padang sudah menjalankan tugas sesuai dengan SOP Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan tentang penanganan medis dan pemakaian mobil Ambulance.
“Ya saya lihat itu klarifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan bahwa apa yang dilakukan pihak Puskesmas itu sudah sesuai SOP. Jikalau seperti itu SOP nya tentu apa yang sudah terjadi di Puskesmas Desa Huta Padang merupakan suatu perilaku kezaliman yang sudah disusun rapi yang selanjutnya dituangkan dalam regulasi dan diperintahkan oleh Dinas Kesehatan untuk diberikan ke masyarakat, kan gak beres kinerjanya,” terangnya.
Menurutnya, persoalan kesiapan di Puskemas itu sudah menjadi tanggung jawab mereka dalam bertugas. Dan saat dalam keadaan darurat masyarakat desa itu tidak mungkin melihat lagi isi SOP dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan itu. Persoalan pelayanan haruslah diutamakan apalagi dalam keadaan darurat. Itu kan nyawa manusia bang bukan nyawa binatang. Jadi jangan sepele mereka terhadap masyarakat Asahan ini, ucapnya.
Selain membuat laporan pengaduan ke Kejari Asahan kata dia, dirinya juga menyurati DPRD Asahan agar dilaksanakannya Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas persoalan yang terjadi di Puskesmas Desa Huta Padang. Untuk itu, kita mendesak DPRD Asahan secepatnya mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Asahan agar dilakukannya evaluasi dan pencopotan jabatan terhadap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dan Kepala Puskesmas Desa Huta Padang, tegas Adi Chandra.
“Benar, saya juga akan melayangkan surat ke DPRD Asahan agar dilaksanakannya RDP dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Desa Huta Padang bersama rekan-rekan aktivis lainnya. Kami akan terus mendesak ke seluruh pejabat yang berwenang untuk melakukan pencopotan terhadap kedua orang tersebut,” cetusnya.
Kami juga berharap agar Kajari Asahan dapat menindaklanjuti laporannya dan jika terbukti melakukan tindakan KKN secara tegas saya sampaikan “Tidak ada nyawa seharga mobil Ambulance”. Adi Chandra Pranata ini juga turut menyampaikan rasa belasungkawanya terhadap keluarga Almarhum yang tinggal di Desa Huta Padang.
“Saya turut berdukacita atas kepergian saudara Josafat Sirait semoga tenang disisinya dan keluarga yang ditinggalkan kiranya diberikan kesabaran dan ketabahan. Secara pribadi kata Adi, bukanlah bermaksud buruk dari peristiwa yang dialami almarhum Josafat Sirait ini. Saya akan menyuarakan keadilan untuk pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Asahan,” tutupnya.
Menanggapi dilaporkannya kedua pejabat yang tak punya hati nurani itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, dr Hari Sapna, MKM, yang dicoba dikonfirmasi lewat selulernya sekira pukul 09:14 Wib hingga berita ini ditulis tidak berkomentar. Sementara, Kepala Puskesmas Pembantu Desa Huta Padang belum berhasil dikonfirmasi. Wartawan ini masih berusaha mencari nomor WA/ponselnya. (ZN)





























